Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang |
Pahlawanku, Inspirasiku, sebagai tema nasional Hari Pahlawan tahun 2021, telah menginspirasi Ikatan Sarjana Katolik Indonesia DPD DIY untuk ziarah dan merefleksi tentang makna kepahlawanan. Guyuran hujan pun tak menyurutkan niat suci mereka untuk mendoakan dan mengucap syukur. Pukul 15.00 tepat, Rabu, 10 November 2021, para cendekiawan Katolik ini telah siap memulai berdoa bagi para pahlawan dan tabur bunga. Dengan sikap sempurna mereka mengawali doanya dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Doa dipimpin oleh Bapak Drs.Yulius Hernondo, M.M (Ketua DPD ISKA DIY dan Bapak St.Bambang Suprapto, SH, SE, M.Hum, dari ISKA Cabang Kota Yogyakarta.
Makam Mgr.Al.Sugiyapranata |
Dalam orasi refleksi Hari Pahlawan ini, Bapak Dr. B.Wibowo Suliantoro, M.Hum, mengatakan di Taman Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta ini istimewa. Di TMP ini dimakamkan pahlawan yang paling terkenal yaitu Panglima Besar APRI (Angkatan Perang Republik Indonesia) Jenderal Sudirman, sampai pahlawan yang tidak dikenal. Diantara para pahlawan yang tertulis “tidak dikenal” namanya, tetapi jasanya nyata sehingga berhak untuk dimakamkan di makam pahlawan. Ada nilai yang dapat diteladani ketika kita membaca yang tertulis di batu nisan “tidak dikenal”, untuk menjadi pahlawan kita tidak perlu menonjolkan diri nama, yang penting aksi karya nyata dan kerendahan hati. “Sepi ing pamrih rame ing gawe”.
Selanjutnya bapak Wibowo mengingatkan bahwa, Hari Pahlawan penting untuk diperingati. Karena dewasa ini ada usaha sistematis dari kelompok radikal-fundamentalisme untuk meredupkan jasa jasa pahlawan nasional. Kemudian mengobarkan, menonjolkan dan mempromosikan “pahlawan-pahlawan” yang sesuai dengan garis ideologi mereka. Melupakan jasa pahlawan nasional yang berjuang demi kepentingan bangsa dan negara, dapat berdampak buruk bagi perkembangan peradaban bangsa.
Misa untuk mendoakan para pahlawan |
Belajar dari perziarahan pada tanggal 10 november 2021 di TMP Kusuma Negara ini kita semua memperoleh pencerahan, agar jangan cepat lelah dan berputus asa. Berbuat baik tidak boleh berhenti, walaupun mendapat cemoohan, hinaan ataupun tidak mendapat pengakuan spontan dari lingkungan sosial.
Ziarah diakhiri dengan tabur bunga, di pusara Panglima Besar APRI Jenderal Sudirman, oleh bapak Drs.Yulius Hernondo, M.M, dan diikuti oleh Bapak Dr.B.Wibowo Suliantoro, M.Hum dan Iskawan/wati yang hadil.
(aguspegede ISKA DPD DIY)
Posting Komentar untuk " MENIMBA INSPIRASI PARA PAHLAWAN"