Ibu Tutik Purwati, SH., Penggerak Komunitas Pecinta Budaya dan Busana Nusantara
Dari sebuah keprihatinan muncul kreatifitas, dari
sebuah ketakberdayaan muncul “power of kepepet”. Inilah dinamika kehidupan.
Ibarat sebuah balon yang digencet, maka akan meletus. Letusannya bisa berdampak, karena tekanan daya
yang keluar dari balon. Komunitas Pecinta Budaya dan Busana Nusantara lahir
juga dari sebuah keprihatinan. Keprihatinan itu mendesak dan berakibat
meledaknya sebuah tekad, keberanian dan kerja keras.
Inilah yang dialami oleh Ibu Ig.Tuti Purwati, SH.
Beliau prihatin dengan kondisi Budaya Nusantara yang semakin lama tergerus
jaman dan mengalami distorsi. Distorsi kebudayaan Nusantara sudah pada titik nadir,
sehingga dirasa telah mendistorsi sejarah Nusantara. Ada indikasi pembelokan
sejarah Nusantara. Generasi muda/generasi milenial semakin tidak mengenal budayanya
sendiri.
Kondisi keprihatinan ini yang menggugah ibu Tutik untuk melakukan sebuah gerakan.
Gerakan lintas iman, gender, budaya, dan lintas suku. Komunitas Pecinta Budaya
dan Busana Nusantara, begitulah namanya. Layaknya sebuah komunitas, PBBN juga
memiliki visi dan misi. Visi PBBN adalah “Budaya dan Busana Nusantara Semakin Semakin
Dikenal dan Semakin Dicintai Oleh Masyarakat Terutama Generasi Muda”
Ada 5 misi yang dijalankan dan dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan.
1. “Nguri-uri” (merawat dan
melestarikan) Budaya Nusantara
2. Mempromosikan Budaya Nusantara
3. Mempraktekkan Budaya Nusantara
4. Menggali Budaya Nusantara
5. Mengenalkan Budaya Nusantara
kepada generasi muda
Kegaiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Komunitas Pecinta Budaya dan
Busana Nusantara.
1. Kebaya putih GKR.Mangkubumi, Ibu Ig.Tutik Purwati, SH.,
Selalu menggunakan Busana Nusantara di setiap
kegiatan baik yang formal maupun informal. Karena Busana Nusantara, maka boleh
memakai pakaian (busana) yang khas dari berbagai wilayah Nusantara.
2.
Memahami dan belajar seni tari Nusantara
3.
Belajar musik Angklung
4.
Belajar Line Dance memakai kain dan kebaya serta
diiringi lagu-lagu Nusantara
5.
Belajar Ngadi Salira Ngadi Busana
6.
Olahraga bersepeda bagi bapak-bapak dengan mengenakan
kain dan surjan
7.
Diskusi tentang budaya bersama GKR Mangkubumi
8. Menyambut Hari Ibu dan Nataru, Komunitas PBBN menyelenggarakan pentas seni baksos untuk
peengemudi becak dan tukang sampah, dilaksanakan bertepatan dengan Hari Ibu 22
Desember 2021.
Ibu Tutik kebaya merah (no.2 dari kiri) dan Ibu Puan Maharani (baju hitam) bermain musik Angklung. |
Ada 2 prestasi yang membanggakan komunitas ini adalah: pertama, tampil di depan musik Angklung di depan Ketua DPR RI ibu Puan Maharani. Kedua, bermain musik dan tari secara rutin di Jawir hotel Brongto.
Sampai saat ini Komunitas Pecinta
Budaya dan Busana Nusantara yang lahir pada 2 Juni 2021 dan berpusat di Suryodiningratan MJ 2 /650,
Yogyakarta 55141, beranggotakan 35 orang. Anggota ini berlatar belakang social,
Pendidikan, budaya, agama suku yang berbeda. Berkenaan dengan Hari Ibu
Nasional, komunitas ini membuat stetement "Bersama ibu hebat akan tercipta
keluarga sehat dan ekonomi yang kuat. Perempuan berdaya, negara jaya."
Posting Komentar untuk "Perempuan Berdaya Negara Jaya"