Selamat pagi, salam bahagia |
Dengan diproklamasikannya Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945,
dan kekalahan Jepang Yos Sudarso. lalu bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat
di sektor kelautan (BKR Laut) yang merupakan cikal-bakal TNI-AL. Tahun
1947, Yos Sudarso mengikuti pendidikan pelatihan opsir ALRI di
Kalibakung, Tegal. Tiga tahun kemudian pada tahun 1950, Yos Sudarso menempuh
pendidikan Sekolah Angkatan Laut (SAL) di Surabaya.
Perjalanan karier selanjutnya, Yos Sudarso ambil bagian dalam
serangkaian operasi militer. Operasi militer untuk mengatasi pemberontakan-pemberontakan
yang terjadi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yos Sudarso berganti-ganti
memimpin beberapa Kapal Perang Republik Indonesia; KRI Alu, KRI Gajah Mada, KRI
Rajawali, KRI Pattimura, dan KRI Macan Tutul. Yos Sudarso sempat pula menjadi hakim Pengadilan Militer pada tahun
1958.
Operasi Laut Aru merupakan rangkaian untuk membebaskan Papua
Barat dari Belanda. Presiden Sukarno
menyerukan Tri Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961. Ada tiga Kapal
Perang Republik Indonesia (KRI) yang dilibatkan di Maluku pada malam 15 Januari
1962 itu, yakni KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau. Komodor Yos
Sudarso adalah pemimpin KRI Macan Tutul.
Penyergapan
oleh kapal patroli Belanda terjadi. Kekuatan lawan lebih besar. Sadar kalah perlengkapan tempur, Komodor Yos Sudarso memerintahkan
ketiga kapal republik putar balik agar mundur untuk sementara. Sedang kapalnya
mencegat untuk menjaga keamanan kapal yang mundur. KRI Macan Tutul kena
serangan dan tenggelam. Yos Sudarso dengan 24 prajurit gugur sebagai pahlawan
kusuma bangsa.
Yos Sudarso diangkat menjadi Pahlawan Nasional dan namanya
diabadikan untuk nama Kapal Perang RI, KRI Yos Sudarso. Tanggal 15 Januari juga
menjadi Hari Samodra.
Kita ucapkan terima kasih kepada para pejuang yang gugur di
Laut Aru 15 Januari 1962, serta kita doakan arwahnya damai abadi di surga,
keluarga yang ditinggalkan hidup bahagia sejahtera (ags).
Posting Komentar untuk "60 tahun gugurnya Yos Sudarso"