Selamat pagi saudaraku se Nusantara, salam bahagia sejahtera
Beredar hari ini berita sedih
dari Presiden Jokowi, yang menyatakan bahwa kenaikan harga-harga saat ini tidak
hanya terjadi di Indonesia, namun terjadi di negara-negara lain di dunia. Berita
sedih ini diungkapkan oleh Presiden Jokowi saat Rapim TNI-POLRI di Plaza MABES
TNI Cilangkap Jakarta Timur, Selasa 1 Maret 2022. Bahkan dikatakan harga-harga
tersebut mencapai 90 persen. Kenaikan harga-harga tersebut dipicu antara lain: pertama
disebabkan oleh semakin langkanya container di seluruh dunia. Kelangkaan container
akan memicu kenaikan ongkos angkut, yang berakibat naiknya biaya lainnya. Kedua
terjadi kelangkaan pangan di belahan dunia, yang menyebabkan harga-harga pangan
juga naik. Ketiga, dari kedua kelanhkaan
container dan pangan ini, menjadikan inflasi naik, atau harga-harga kebutuhan
semuanya naik. Keempat karena krisis yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Krisis kedua negara tersebut terlah menyeret negara-negara lain terdampak.
Berita sedih ini kiranya bisa
kita tangkap sebagai transparansi pemerintah kepada masyarakat, agar masyarakat
(rakyat) juga menyadari bahwa ini akibat dari eskalasi global. Artinya dialami
oleh negara-negara lain dan dirasakan oleh masyarakat dunia. Tidak hanya rakyat
Indonesia saja yang mengalami krisis ini. Krisis ini kiranya juga dampak dari pandemic
Covid-19 selama 2 tahun ini. Pandemi telah melumpuhkan banyak hal, termasuk
perekonomian negara-negara khususnya bagi negara-negara yang sedang dan masih
berkembang. Dengan demikian kita tidak bisa lalu menyalahkan dan membebankan
ini semua kepada pemerintah.
Upaya yang perlu dilanjutkan
adalah penguatan ketahanan pangan keluarga. Sejak pandemic pemerintah sudah
mengupayakan agar ketahanan pangan keluarga dikuatkan. Pemerintah selama pandemic
mengupayakan bantuan social dengan 7 jenis bantuan, yaitu: bantuan sembako, bantuan
sosial tunai; BLT Dana Desa; listrik gratis; Kartu Prakerja; Subsidi gaji
karyawan; dan BLT usaha mikro. Semoga ini tetap menguatkan harapan dan
menguatkan ketahanan pangan keluarga-keluarga.
Usaha lainnya, solidaritas yang sudah tumbuh dan berjalan
perlu dipertahankan. Ada tempat-tempat solidaritas pangan yang dikoordinir oleh
masyarakat sendiri (RT, relawan, dll) dengan menyediakan tempat dimana orang dapat
memberikan bantuan berupa kebutuhan khususnya sembagko, dan warga yang
membutuhkan bisa mendapatkan secara gratis. Selanjutnya bagi yang berkelebihan jangan
lalu mborong semua barang dan disimpan untuk diri sendiri. Bagi pelaku bisnis hendaknya
tidak mempergunakan kesempatan ini untuk keuntungan diri sendiri.
Kita mempererat jalinan antara masyarakat dan pemerintah untuk
mengatasi masalah negara bersama, tidak saling menyalahkan tetapi bersama
mencari kebaikan bersama juga. Itulah gotongroyong. Semua akan berhasil kita
atasi dengan gotongroyong bersama. Tentu tidak lupa juga selalu memohon kepada Tuhan
yang mempunyai semuanya, agar memberi berkah, kekuatan dan daya juang dan
ketangguhan (ags)
Posting Komentar untuk " Kembali Tingkatkan Ketahanan Pangan Keluarga"