Selamat pagi, salam bahagia sejahtera |
Dalam kamus Kesehatan dan pengetahuan sehari-hari, o besitas dimengerti sebagai orang yang kelebihan berat badan. Kelebihan berrat badan yang sudah diatas ambang batas toleransi. Ketika orang mengalami obesitas biasanya diikuti oleh kondisi badan yang tidak normal: kegemukan, yang berakibat mager, dan disusul ketidaknormalan yang lain. Ketidaknormalan yang lain diantaranya kolesterol tinggi, gula darah naik,jantung coroner dst. Pendeknya penyakitnya ada saja yang menyusul. Obesitas biasanya disebabkan oleh pola hidup yang mendahulukan kenikmatan makan, lalu menjadi pola makan. Pola makan tidak lagi mempertimbangkan gisi tetapi gengsi. Makan di rumah makan bergengsi, namun makanan yang tersedia tidak sesuai denga napa yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi memenuhi selera makan dan memenuhi rasa nikmat lidah. Jadi obesitas sebenarnya menjadi salah satu jenis penyakit, penyekiat kelebihan berart badan atau kegemukan.
Ternyata dalam laptop saya, obesitas
berkata lain. Obesitas di laptop itu tertulis menjadi “omong besar prestasi
terbatas”. Obesitas yang ini juga merambah ke banyak orang di negeri ini. Banyak
orang terserang penyakit obesitas (omong besar prestasi sedikit). Lalu saya
coba analogikan dengan orang yang obesitas karena pola makan. Analog juga,
karena mereka yang punya omong besar ini yang dimakan juga pengetahuan, berita,
atau propaganda yang hanya memenuhi selera rasa, tetapi tidak memakan
pengetahuan, berita atau propaganda yang bermanfaat bagi diri kita. Namun itu
kenyataan yang terjadi, orang merasa lebih nikmat dengan hal-hal membuat diri
kita tidak sehat dan tidak waras.
Coba saja kita lihat bersama. Mereka
yang senang ngumbar omong besar, mana sih prestasinya? Omong besar macam-macam,
prestasinya terbatas. Menjelang pemilu 2024 ini semakin banyak orang yang omong
besar, meski tidak punya prestasi. Menebar senyum dan menebar janji, omong
besar tidak mendasar malah bikin ambyar. Mending tidak usah banyak omong,
tetapi menunjukkan prestasi yang dapat
dirasakan oleh rakyat.
Mari kita masyarakat kecil, belajar
dan belajar dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jangan mudah
terpengaruh oleh pengetahuan, berita dan propaganda yang dapat memenuhi selera
dan rasa emosi kita, tetapi tidak berisi. Ibarat peribahasa tong kosong
berbunyi nyaring. Begitulah mereka para obesitas, badannya gemuk tetapi
hanya isi lemak yang mengakibatkan penyakit. Sama mereka yang omong besar,
prestasinya terbatas. Tidak ada isi yang bermanfaat, kecuali membuat sakit
masyarakat. Masyarakat tidak rukun, saling curiga bahkan saling berkelahi. Jangan
pilih yang omong besar miskin prestasi, tetapi pilih yang bekerja banya
prestasi. Tidak korupsi, tidak menipu dan berprestasi.
Pro bono publico
Posting Komentar untuk "OBESITAS "