Pancasila jiwa jati diri bangsa,
NKRI harga mati! Demikian pekik peserta sarasehan pembumian Pancasila Paroki
St.Petrus dan Paulus Klepu Minggir Sleman. Sarasehan dalam rangka menyambut
Hari Lahir Pancasila 1 Juni dan menyambut Hari Paroki yang jatuh pada tanggal
29 Juni. Sarasehan mengabil tema Menghidupi
dan Memasyarakatkan Kembali Pancasila. Saarasehan ini menjadi pembuka
rangkaian acara Hari Paroki yang pincaknya akan dilaksanakan dengan Misa Syukur
pada 29 Juni 2022 mendatang.
Para peserta diprioritaskan bagi
kaum muda dan umat yang terlibat aktif dalam kemasyarakatan, seperti Ketua RT,
RW, Dukuh, Jagabaya dan Anggota BPD. Narasumber diambilkan dari luar paroki dan
putra paroki. Narasumber pertama Dr.Kardi Laksono dari Paroki Maria Assumpta
Pakem, dosen Pancasila di Atmajaya Yogyakarta dan dosen Filsafat Seni di ISI
Yogyakarta, Aktivis ISKA DPD DIY, salah satu pengggagas dan panitia Sayembara
Cipta Rupa Patung, Lukisan dan Fotografi Bunda Maria, Mei 2015 bersama dengan
Mgr,Y.M.Pujosumarto (RIP). Penelitian tentang seni dan memperkenalkan seni
budaya identitas Bangsa Indonesia di Meksiko 2015. Terlibat dalam diskusi-diskusi
di BPIP. Dr.Kardi Laksono mensharingkan seputar sejarah, filosofi, ideology dan
dasar Negara Pancasila serta ancaman-ancamannya.
Narasumber kedua, G.Indra Widi
Tamtama, S.Kom.,M.Kom, dosen Sistem Informatika UKDW, Aktivis ISKA DPD DIY,
Aktivis Pemuda Katolik Komda DIY, Komsos Paroki St.Petrus dan Paulus Klepu, dan
Komsos Kevikepan Yogyakarta Barat. Pengalaman luar negeri, Genfest di Tagatay
Philipina, sebuah pertemuan anak-muda lintas iman internasional, sekaligus
menjadi anggota Tim Media di ajang pertemuan tersebut. Saat ini juga terlibat
penelitian robotic di Taiwan. Gabriel Indra mensharingkan tentang Pancasila dan
Relevansinya Dengan Teknologi Informasi.
Para peserta sarasehan Menghidupi dan Memasyarakatkan Kembali Pancasila (foto Mulmet) |
Kegiatan sarasehan ini bertujuan untuk meningkatkan jiwa kekatolikan dan kebangsaan bagi umat Katolik, selaras dengan jiwa ARDAS Keuskupan Agungh Semarang yang menekankan pada peningkatan kualitas kekatolikan dan kebangsaan sebagai spirit recovery bangsa pasca pandemic Covid-19. Bapak M.Sukmono Wakil Ketua DPP St,Petrus dan Paulus Klepu, bapak Titus, bapak Sudiyono, bapak A.Supardi, bapak Yulianto dan ibu Suyatmi, dalam tanggapannya menyatakan salut dan apresiatif dengan sarasehan yang mencerahkan dan menguatkan bagi umat yang terjun langsung berhadapan dengan massyarakat. Hendaknya kegiatan sarasehan ini berlanjut secara periodic. Disamping sarasehan-saarasehan kemasyarakatan juga diadakan pendidikan literasi media bagi anak-anak, sehingga anak-anak dapat mempergunakan gadget secara produktif dengan konten-konten yang baik, dan bukan mengkonsumsi produk medsos yang tidak ada nilainya. Bapak Nur Setiawan sebagai Ketua Timja Kerasulan Awam Paroki St.Petrus dan Paulus juga merasa senang dengan berjalannya sarasehan tersebut.
Posting Komentar untuk "Pancasila Jiwa Jati Diri Bangsa"