Mgr.Albertus Sugiyapranata menganjurkan kepada umat Katolik untuk berjiwa 100% Katolik dan 100% Indonesia |
Liturgi Gereja Katolik Indonesia setiap tahun mengagendakan tema khusus pada tanggal 17 Agustus. Perayaan Ekaristi pada hari itu difokuskan untuk mensyukuri kemerdekaan, tanah air, bangsa dan kekayaan alam yang ada didalamnya. Dekorasi gereja juga bernuansa merah putih. Lagu-lagu untuk perayaan ekaristi diambil dari lagu nasional. Baik rumusan doa dan nyanyian sudah masuk dalam Buku Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya, Tata Perayaan Ekaristi, Madah Bakti dan Puji Syukur.
Tentu situasi dan kondisi serta
dinamika kemasyarakatn berubah setiap saat. Tema-tema peringatan HUT Proklamasi
Kemerdekaan RI juga selalu berkembang. Seperti tahun 2022 ini “Pulih Lebih
Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Untuk itu seperti sedia kala, para Uskup dan Uskup
Agung serta Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia membuat Surat Gembala, untuk
memberikan focus perhatian pastoral pada saat bersangkutan. Mengambil contoh di
Keuskupan Agung Semarang, Mgr.Robertus Rubyatmoko membuat Surat Gembala dengan judul
yang sama dengan tema peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. Inilah perwujudan
jiwa Merah Putih umat Katolik. Hal ini juga menjukkan bagaimana perwujudan
semboyan Mgr.Albertus Sugiyapranata, menjadi Katolik 100% dan Indonesia 100%.
Berikut bunyi Surat Gembala 77 tahun Kemerdekaan Indonesia Uskup Keuskupan
Agung Semarang, yang dibacakan pada hari Sabtu/Minggu tanggal 13 dan 14 Agustus
2022, dalam Perayaan Ekaristi.
Rumusan doa, nyanyian untuk Hari Raya HUT Proklaamasi Kemerdekaan RI |
“PULIH LEBIH CEPAT, BANGKIT LEBIH KUAT”
Bapak Kardinal, Bapak Uskup,
para Rama, Bruder, Suster, Frater, Ibu-Bapak, Kaum Muda, Remaja, dan Anak-anak
yang terkasih dalam Kristus. Berkah Dalem. Saya berharap dan berdoa Anda semua
ada dalam keadaan sehat dan bahagia berkat perlindungan Tuhan.
Pada peringatan hari kemerdekaan
Republik Indonesia ke-77 ini Pemerintah kita menggemakan tema: “Pulih Lebih
Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Tema ini menggambarkan kondisi terkini negara kita
yang tengah berhadapan dengan ujian dan tantangan sejak dua tahun terakhir ini,
yaitu pandemi Covid-19; dan sekaligus mengungkapkan harapan serta tekad untuk
segera dapat mengatasi dampak-dampak buruk dari pandemi ini.
Kita semua digerakkan untuk
memiliki semangat juang yang tinggi agar dengan seluruh daya upaya dapat
bangkit dari keterpurukan, hingga segera menjadi pulih kembali. Hal ini kita
wujudkan dalam kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat untuk meretas
tantangan bersama ini. Kita jadikan semangat persatuan “Bhineka Tunggal Ika”
sebagai perekat dan daya untuk maju bersama.
Syukur kepada Tuhan bahwa
semenjak akhir tahun 2021 dinamika kehidupan kita, baik di dalam Gereja sendiri
maupun di tengah masyarakat, berangsur membaik dan semakin dipulihkan kembali.
Ini semua karena campurtangan Allah yang selalu berkarya untuk keselamatan
umat-Nya. Maka bersama Bunda Maria, sebagaimana dalam Injil, kita haturkan
pujian syukur atas karya penyelamatan Tuhan bagi seluruh bangsa kita, dengan
berseru “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah,
Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya” (Luk
1:46-48a).
Allah senantiasa memperhatikan
dan memberkati bangsa kita. Kita dijadikan bangsa yang besar oleh-Nya dengan
segala kekayaan yang dianugerahkan-Nya. Terhadap karya Allah itu sudah
semestinya kita bersyukur dan terus bekerja keras guna mewujudkan cita-cita
bangsa, yaitu menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur.
Menjadi tugas dan tanggungjawab
kita bersama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini di atas dasar
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 demi tetap kokohnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Kita hanya akan mampu pulih
lebih cepat dan bangkit lebih kuat apabila kita mau membuang egoisme, sikap
menutup diri dan mau menang sendiri.
Saudara-saudariku yang terkasih,
Dalam bacaan pertama hari raya ini, penulis Kitab Wahyu, membagikan pengalaman
imannya yang diperkenankan mendengar pujian dari surga: “Sekarang telah tiba
keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang
diurapi-Nya” (Why 12:10ab). Suara itu merayakan kedatangan kerajaan Allah kita.
Kata-kata yang dipakai, yaitu keselamatan, kuasa dan pemerintahan, serta
kekuasaan, semuanya itu menyatakan tentang kuat kuasa Kerajaan Allah. Pujian
dari surga ini menyatakan betapa Tuhan itu mahakuat dan berkuasa
menganugerahkan keselamatan kepada semua ciptaan-Nya.
Dipenuhi semangat dan kasih Allah yang mahabesar dan dahsyat itu kita bekerja bersama menjawab keprihatinan terhadap pelbagai dampak Covid-19 atas bangsa kita. Kita bersatu dalam tekad dan semangat mengupayakan pemulihan bangsa ini dalam segala bidang kehidupan. Secara pribadi saya sangat bangga dan kagum kepada Anda semua yang dengan cepat, cekatan dan berkesinambungan melakukan hal-hal konkret guna membantu saudara-saudari kita yang mengalami dampak buruk dari pandemi ini. Anda benar-benar terlibat dalam karya Allah menyelamatkan manusia.
Saudara-saudariku terkasih dalam
Kristus,
Di akhir Surat Gembala dalam
rangka memperingati 77 tahun Indonesia merdeka ini, saya mengajak seluruh umat
untuk dengan penuh ketekunan dan ketulusan melanjutkan usahausaha konkret yang
dapat membangkitkan mereka yang masih mengalami kelesuan dan menguatkan kembali
mereka yang masih berada dalam ketidakberdayaan akibat dari Covid-19. Saya
berdoa semoga Tuhan memberikan kelegaan dan pembebasan bagi Anda yang letih
lesu dan berbeban berat; memberikan kekuatan dan kesembuhan bagi yang sakit;
dan menganugerahkan damai sejahtera bagi kita semua.
Dan marilah kita bersama berdoa
untuk bangsa Indonesia agar dianugerahi semangat persatuan, persaudaraan dan
kerukunan. Kita memohon juga kepada Tuhan untuk para pemimpin bangsa kita,
khususnya Presiden dan Wakil Presiden serta jajaran Kabinet Indonesia Maju,
agar senantiasa diberi rahmat kebijaksanaan dalam memimpin bangsa ini.
Akhirnya, mari kita gelorakan
semangat kemerdekaan kita: “Pulih lebih cepat; bangkit lebih kuat”. DIRGAHAYU
INDONESIA KITA !!! Berkah Dalem.
Semarang, 6
Agustus 2022
Pesta Yesus
Menampakkan Kemuliaan-Nya
† Mgr. Robertus
Rubiyatmoko Uskup Keuskupan Agung Semarang
Posting Komentar untuk "Jiwa Kebangsaan Umat Katolik"