Romo Thomas Sunarto, Pr, (memakai Kasula hijau) jongkok didepan para peserta Misa Pelajar. Mahasiswa dan Orang Tua Katolik se Purwaakarta |
Berjalan bersama membangun persaudaraan komunitas Pelajar Katolik dalam keberagaman. Demikian tema misa Komunitas Pelajar Katolik dan mahasiswa Perguruan Tinggi se Purwakarta. Misa diselenggarakan Minggu, 30 Oktober 2022 Pukul 10.00 WIB kegiatan misa dilaksanakan oleh dan bagi pelajar Katolik Negeri tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan Perguruan Tinggi beserta orang tua Katolik. Peserta yang hadir misa berasal dari berbagai sekolah diluar di Purwakarta dengan jumlah yang hadir 185 pelajar dan orang tua. Persiapan misa komunitas kami dilatih oleh Bapak Agustinus Balapira Kolin selaku guru Kelas X SMA dan didampingi Bapak Paulus Bambang Iriyanto, Bapak Mattheus Soeratminto guru kelas XI SMAN. Latihan rutin setiap Jumat untuk berlatih koor bersama.
Romo Thomas Sunarto, Pr selaku pastor kepala paroki dalam homilinya menanyakan hal baik apa saja yang akan dilakukan saat ini tapi belum terlaksana? Pastor Narto, Pr, menyakan kepada guru, siswa dan orang tua dengan penuh canda tawa, semangat dan sukacita. Romo Narto menceritakan kisah Zakheus adalah seorang kepala pemungut cukai. Orang yang memiliki kedudukan, kekayaan, dan kuasa khususnya dalam hal memungut pajak walaupun ia menjadi musuh masyarakat Yahudi dan menganggapnya sebagai “orang berdosa”. Maklumlah, para pemungut cukai adalah kaki-tangan penjajah yang memungut pajak kepada rakyat melebihi yang seharusnya.
Entah karena dorongan dari mana, Zakeus ingin melihat Tuhan Yesus. Namun ia menghadapi kendala, bukan saja karena tubuhnya yang pendek tetapi sebagai pendosa ia pun tidak begitu saja mudah berjumpa Yesus. Namun kuatnya dorongan hati untuk berjumpa dengan Tuhan maka ia mengambil tindakan yang di luar kewajaran. Ia nekad memanjat pohon ara. Rupanya usahanya tidak sia-sia. Tuhan yang melihat Zakheus di atas pohon menyapanya dan berkehendak singgah ke rumahnya. Zakheus segera turun dan membawa Tuhan Yesus ke rumahnya. Singkat cerita, perjumpaan itu membawa pertobatan. Zakeus memberikan separuh harta kekayaannya dan mengembalikan empat kali lipat pungutan pajak kepada orang-orang yang dirugikannya.
Inilah Zakeus yang rela melakukan apapun asal dapat berjumpa dengan Tuhan. Ia tak malu memanjat pohon yang akhirnya berbuah keselamatan. Semoga kita bisa belajar dari Zakheus ini yang tak pantang menyerah untuk berjumpa dengan Tuhan. Dengan Misa Komunitas pelajar katolik diharapkan semakin banyak pelajar terlibat dalam pelayanan gereja dan terlibat dalam membangun persaudaraan dalam keberagaman untuk menjadi pelajar Katolik generasi penerus, Pelajar Katolik adalah agent of change agen perubahan masa depan gereja Katolik. Agen perubahan, pelajar dan mahasiswa harapan gereja, bangsa dan negara; agar tercapai cita-cita sebagai harapan gereja dan harapan bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia dimasa yang akan datang. Sejak sekarang harus belajar bergerak maju dan saling membawa semangat kasih dalam persaudaraan bagi sesama. (Penulis Yohanes Baptis)
Posting Komentar untuk "Membangun persaudaraan dalam keberagaman"