Bapak Hanif Hanani menyerahkan bibit tanaman, bantuan buku rohani dan piagam penghargaan kepada FORKUMA Boyolali (Foto: Widi)
Boyolali.swr. Bertempat di halaman Pura Giriwangi Dusun Pandeyan Juwangi telah berlangung doa bersama lintas agama dalam rangka tahun toleransi 2022 yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umar Beragama (FORKUMA) Kecamatan Juwangi bekerja sama dengan Kantor kementerian Agama Kabupaten Boyolali pada Rabu 9 November 2022, dimulai pukul 9.00 dan berakhir pada pukul 11.30. Kegiatan tersebut tidak terlepas dari Keputusan Menteri Agama nomor 494 tahun 2022 tertanggal 17 Mei 2022 tentang tahun toleransi dan sebagai tindak lanjut dari KMA tersebut maka Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali membuat program dengan membentuk Kelompok Kerja Tahun Toleransi dengan Koordinator Bapak D. Widihantara selaku Penyelenggara Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali. Setidaknya ada dua program yang sudah dilaksanakan dalam menyambut tahun toleransi pada Kantor Kemeterian Agama Kabupaten Boyolali yaitu senam bersama lintas agama yang dilaksanakan pada hari Jumat 21 Oktober 2022 di lapangan Mts Negeri 3 Boyolali dan doa bersama yang dilaksanakan di halaman Pura Giriwangi Pandeyan Juwangi. Kegiatan menyambut tahun toleransi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali juga tidak terlepas dari rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Hari Amal Bhakti Kementerian Agama yang ke 77 atau Hari Jadi Kementerian Agama yang ke 77.
Dalam kegiatan doa bersama lintas agama yang dilaksanakan di halaman Pura Giri Wangi Juwangi acara di awali dengan Bapak Hanif Hanani selaku Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Boyolai serta tamu undangan lain dan Forkopincam berjalan kaki diringi cucuk lampah, dari Gereja Kristen Juwangi menuju lokasi acara. Pemukulan kentongan oleh Ketua Fokuma Bapak Teguh Santosa dan pelepasan burung merpati oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali Bapak H. Hahif Hanani, SH, MH menandai acara dimulai. Beberapa tamu yang hadir selain Bapak Hanif Hanani dan Forkopincam antara lain para tokoh dan masyarakat perwakilan lima agama, perwakilan Kepala Madrasah, Kepala KUA, Pengawas dan Penyuluh Agama. Memberikan sambutan dalam acara tersebut antara lain Ketua Forkuma Bapak Teguh Santosa, Bapak Camat dan Bapak Hanif Hanani selaku Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Boyolali.
“Kegiatan ini digagas oleh Bapak Hanif Hanani, karena ingin menjadikan Juwangi sebagai penanda toleransi di Boyolali dimana daerah yang terjauh dan terpencil sudah bisa melaksanakan toleransi mulai puluhan tahun yang lalu, hal ini tercermin dari kehidupan yang aman dan tenteram di Juwangi meskipun terdapat berbagai agama dan aliran kepercayaan,” demikian pernyataan Bapak D. Widihantara yang biasa dipanggil Pak Widi selaku Koordinator tahun toleransi menjawab pertanyaan mengapa dilaksanakan di Juwangi.
Dalam sambutannya Bapak Hanif Hanani menekankan apa makna moderasi beragama yang mempunyai empat indikator, yang disingkat dengan “si kombang anker makan terasi”. “Si” singkatan dari toleransi, yang artinya adil. Minimal ada dua makna keadilan ada keadilan komutatif dan keadilan distributif. “Anker“ yaitu anti kekerasan maksudnya dalah selalu mengutamakan perdamaian dalam kehidupan bersama di masyarakat. “Kombang” maksudnya komitmen kebangsaan yaitu setia dan sadar akan tanggung jawab sebagai warga Bangsa Indonesia. Dan terakhir “makan terasi” adalah pengakuan terhadap tradisi yaitu semua budaya dan tradisi yang ada di Bumi Nusantara adalah kekayaan bangsa yang wajib kita jaga bersama.
Dalam acara tersebut juga diserahkan oleh Bapak Hanif Hanani berupa bibit tanaman, bantuan buku rohani dan piagam penghargaan kepada Forkuma yang telah berjasa dalam menjaga dan merawat toleransi di Juwangi. Acara diakhiri dengan foto bersama dan menyanyikan lagu Bagimu Negeri.
Posting Komentar untuk "Merajut Persaudaraan Dalam Keberagaman"