Selamat pagi Nusantara, salah damai sejahtera |
Ditengah-tengah kecemasan, kekawatiran dan kegalauan menghadapi zaman ini, kita sebagai Umat Allah tidak kehabisan pengharapan. Harapan pertama muncul dari ajakan Bapa Suci. Bapa Suci Paus Fransiskus mengajak semua warga dunia untuk menyadari dan membangun kembali bumi ini sebagai rumah bersama, sebagai tempat tinggal bersama supaya dijaga, dipelihara bersama, menjadi tanggung jawab bersama, agar bumi sebagai rumah bersama ini menjadi semakin layak, nyaman dan aman untuk hidup bersama (bdk. Laudato si, mi Signore). Disamping itu Bapa Suci juga mengangkat Tahun Suci Kerahiman Illahi yang dimulai 8 Desember 2015 – 20 November 2016.
Suatu hal yang sangat baik, Pemuka Agama mengajak seluruh Umat Allah menyadari agar dapat “Bersatu Bersama sebagai Keluarga Allah”. Membangun bumi dan langit baru Indonesia, supaya menjadi lebih layak, aman dan nyaman. Sebagai Umat Allah Keuskupan Agung Semarang, sudah dirumuskan pula Rencana Induk Keuskupan sebagai pedoman arah pengembangan iman jemaat dengan membangun Langit dan Bumi Baru, dengan mengembangkan budaya kasih.
Berdasarkan harapan-harapan tersebut; mari seluruh aktifis kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang sosial, kemasyarakatan dan politik untuk mengembangkan “Gerakan Cinta Kasih” yaitu sebuah gerakan bersama untuk “Menciptakan Keindahan Tata Kehidupan dan Kawasan Bersih”.
1. Menciptakan Keindahan Tata Kehidupan. Perlu disadari bahwa keindahan tata kehidupan kita sebagai pribadi dan bersama perlu diperbaharui, sesuai dengan semangat “Ecclesia semper reformanda” (Gereja selalu memperbaharui diri).
Sebagai pribadi kita mudah lupa menata kehidupan diri sendiri dan keluarga. Masing-masing waktunya tersita untuk keperluan-keperluan yang sebenarnya tidak dibutuhkan (pola makan yang tidak memperhatikan gizi dan kesehatan; relasi/komunikasi keluarga yang terkoyak oleh alat komunikasi; sipritualitas dan moralitas yang menurun, dst).Kita membangun keindahan diri dengan make up dan aksesoris-aksesoris tubuh, dan bukan dengan pengembangan kepribadian (spiritual, emosi, sosial, moral dan gender). Kita lupa pada nasehat leluhur kita “ajining dhiri gumantung ana ing lathi, ajining raga gumantung ing busana”. Sekarang orang bicara seenaknya, “ waton omong” bukan “omong waton”. Orang tidak lagi bisa “empan papan”. Pakaian pesta untuk kantor; pakaian dinas untuk layat; pakaian rekreasi untuk pesta. Politikus bicara agama, pemuka agama bicara politik dan kekuasaan, Diperlukan kerjasama lintas sektoral untuk membangun keindahan tata kehidupan pribadi dan keluarga dengan lembaga-lembaga pendidikan dan kemasyarakatan.
2. Membangun kawasan bersih. Banyak kawasan
(lingkungan) kita yang mesti dibersihkan supaya lingkungan menjadi lebih layak
didiami bersama dan lebih aman, nyaman serta lebih mensejahterakan:
a.
Kawasan Bersih Korupsi (mulai dari keluarga,
lingkungan dan kantor, lembaga-lembaga)
b.
Kawasan Bersih Narkotika (mulai dari keluarga,
lingkungan, sekolah, dst)
c. Kawasan Bersih Ideologi (mulai dari lingkup
pendidikan, lingkungan, partai politik dan organisasi kemasyarakatan). Ideologi
kita adalah Pancasila jangan dinodai dengan ideologi lain yang tidak sesuai dengan budaya luhur Bangsa Indonesia.
d.
Kawasan Bersih dari polusi (air, udara, tanah, frekwensi, dll)
e.
Kawasan Bersih Kriminalitas (dimulai dari RT, RW
dst)
f. Kawasan Bersih dari kekerasan (dimulai dengan KDRT,)
Selamat berkarya bagi kesejahteraan bersama
Posting Komentar untuk "GERAKAN CINTA KASIH"