Jajaran DPP Paartai PRIMA saat konferensi pers Selasa 6 Desember 2022
Ketua umum partai PRIMA Agus Jabo Priyono memberikan pernyataan
sikap dengan tegas mengenai proses pemilu. Didampingi Mayjend (purn.) R.
Gautama dan jajaran pengurus DPP (6 Desember 2022) Agus Jabo mengatakan “ sebagai penyelenggara pemilu KPU
seharusnya mempermudah rakyat untuk berpartisipsi dalam konstetasi pemilu,
bukan malah menghambatnya”.
Sesuai arahan presiden Joko Widodo
agar hasil pemilu demokratis, legitimed dan tidak menimbulkan persoalan
politik. KPU harus melibatkan sebesar besarnya partisipasi rakyat. Dalam hal
ini kedaulatan tertinggi ada ditangan rakyat dan posisi KPU hanyalah sebagai
pelaksana kedaulatan tersebut. Tidak boleh menghambat dan membatasi partisipasi
politik rakyat. Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2 kedaulatan berada ditangan rakyat
dan penyelenggara pemilu harus memenuhi prinsip mandiri, jujur ,adil,
berkepastian hukum ,tertib, proporsional, profesional, akuntabel ,efektif dan
efisien sebagaimana amanat UU pemilu nomer 7 tahun 2017.
Ketua umum partai PRIMA Agus Jabo
Priyono menyampaikan sistem informasi partai politik (SIPOL) sebagai instrumen
pendaftaran parpol tidak memberikan kepastian data yang akurat khususnya saat
verifikasi perbaikan. Selama ini KPU terkesan menutup nutupi proses
tahapan pemilu. Hal ini dirasakan PRIMA saat dinyatakan tidak lolos
verifikasi perbaikan hasil putusan Bawaslu RI. Berdasarkan berita acara KPU,
PRIMA dinyatakan tidak lolos di 6 kabupaten /kota di provinsi Papua. Padahal
sebelumnya KPU di 6 kabupaten tersebut menginformasikan petugas penghubung bahwa
PRIMA sudah memenuhi syarat (MS).
“saat PRIMA ingin memastikan dan
meminta data sipol yang dinyatakan TMS ternyata KPU tidak bersedia “ungkap
Agus Jabo. “Karena banyak masalah dalam proses pemilu 2024 ini. PRIMA
menyatakan sikap agar proses pemilu dihentikan dan KPU diaudit ,dengan membuka
data seluruh partai politik yang mendaftar menjadi peserta pemilu ke rakyat
untuk menjaga prinsip kejujuran, keadilan ,keterbukaan sehingga hasil pemilu
benar benar legitimate dan tidak menimbulkan dampak politik yang membahayakan
kehidupan berbangsa dan bernegara” tegas
ketua umum PRIMA Agus Jabo Priyono.
Ditempat terpisah DPW PRIMA Daerah
Istimewa Yogyakarta sudah mengambil langkah dengan berkonsolidasi bersama DPK
Sleman, Bantul, kulon progo dan kota Yogyakarta. Ketua DPK PRIMA Sleman
Hendricus Sefrianto menyayangkan sikap KPU RI yang tidak mau membuka data
sipol. “PRIMA Sleman sudah siap lahir batin sebagai peserta pemilu 2024,
kami tetap solid. Waktu dekat ini akan mengumpulkan struktur dan pengurus
tingkat kecamatan untuk mendiskusikan sikap KPU RI yang tidak mau membuka data
sipol peserta pemilu” ungkap
Hendricus (Ld)
Posting Komentar untuk "Partai PRIMA tuntut transparansi KPU"