Penyluh Informasi Publik berfoto bersama (foto Yoh.Sutarno) |
Purwakarta. swaraarum. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Senin-Selasa, 29-30 Mei 2023 bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia dan Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia bertempat di Holiday Inn Bandung Pasteur Bandung Jawa Barat. Peserta yang hadir tatap muka sebanyak 40 orang penyuluh informasi publik dari berbagai daerah antara lain; Purwakarta, Garut, Majalengka, Sumedang, Pangandaran, Kuningan, Cirebon, Bogor, Ciamis, Tasikmalaya, Bandung seluruh Jawa Barat mengikuti kegiatan secara luring. Sebanyak 180 orang penyuluh informasi publik dari seluruh Jawa Barat, Indonesia Timur, Papua dan Ambon mengikuti secara daring online zoom metting dari berbagai daerah dan berbagai agama yang paling menarik adalah PIP dari berbagai agama (PIP Islam, PIP Katolik, PIP Hindu, PIP Buddha, PIP Kristen Protestan).
Lolly Suhenty, S.Sos.I., M.H. anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI periode 2022-2027 mengatakan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia dalam mengusahakan Pemilu yang ramah lingkungan, seperti peningkatan pemanfaatan teknologi informasi, penyederhanaan administrasi dan penerapan metode less paper, pelaksanaan kampanye ramah lingkungan, perencanaan kebutuhan logistik, dan penanaman pohon demokrasi. Pada tahun 2024 yang akan datang, bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi, di tahun tersebut akan dilaksanakan dua pemilihan yaitu Pemilu serentak pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dan pemilihan umum legislatif (pileg) untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 dan pemilihan kepala dan wakil kepala daerah (pilkada) di 516 kabupaten/kota dan 38 provinsi pada November 2024.
Pemilu (Pemilihan Umum) merupakan wujud dari kedaulatan rakyat serta instrumen demokrasi dan perubahan bagi penyelenggaraan pemerintahan, sehingga menjadi penting maknanya bagi bangsa Indonesia. Pemilu yang baik dan bersih, mensyaratkan adanya pemilih yang mempunyai pengetahuan, kesadaran dan bebas dari intimidasi berbagai pihak. Oleh sebab itu, bagi setiap warga Negara diharapkan keterlibatan dan peran sertanya sesuai peran masing-masing untuk mendukung dan menyukseskan agenda tersebut. Pelaksanaan Pemilu 2024 tentunya juga menghadapi tantangan, sehingga diperlukan sosialisasi yang masif agar penyelenggaraannya mendapatkan hasil yang optimal. Pada pelaksanaan Pemilu tahun 2019 ditetapkan target nasional pemilih sekitar 77,5%. Faktanya partisipasi pada Pemilihan Presiden 2019 sekitar 81,97% dan pada Pemilihan Legislatif sekitar 81,69%. Oleh karena itu tren peningkatan partisipasi pemilih diharapkan dapat terus meningkat pada penyelenggaraan Pemilu selanjutnya.
Dari sekian jumlah pemilih secara nasional ada sekitar 75 juta pemuda berusia 17 sampai 35 tahun yang punya hak untuk memilih. Artinya ada sekitar 40 persen suara Pemilu yang berpotensi disumbang pemuda. Permasalahannya adalah selain tingkat pengetahuan dan pemahaman pemuda terhadap politik masih dinilai rendah. Selain masalah lain yang akan dihadapi pemuda saat ini adalah konsumsi informasi setiap saaat dan maraknya hoax di media sosial. Dalam konteks pemberdayaan warga pedesaan, komunikasi langsung atau tatap muka memiliki keunggulan dalam beberapa hal dan mampu memberikan sentuhan yang lebih nyata (high touch), dimulai dari proses awal yaitu mendapatkan perhatian (attention), menarik perhatian (interest), menggalang minat (desire), hingga akhirnya melakukan tindakan (action).
Peran inilah yang kemudian diisi oleh para Penyuluh Informasi Publik (PIP) di wilayah penugasannya masing-masing. Untuk itu para PIP perlu dibekali dengan wawasan dan pemahaman yang mumpuni terkait Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 serta kesiapan-kesiapan yang perlu dilakukan dalam menghadapi sebuah kondisi yang mengharuskan masyarakat menjadi pemilih yang cerdas namun tetap damai. Atas dasar hal tersebut, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bermaksud menyelenggarakan Forum Sosialisasi Pemilihan Serentak 2024 dengan mengusung tema Optimalisasi Peran Penyuluh Informasi Publik dalam Sosialisasi Pemilihan Serentak 2024: Anti Golput? Yuk Bisa Yuk! (Penulis Yohanes Baptis Sutarno, S.Pd)
Posting Komentar untuk "ANTI GOLPUT ? YUK BISA YUK!!"