Dari kanan: ibu Veronica Raharja dari DPD Wanita Katolik Jawa Tengah sebagai moderator, Rama Paulus Christian Siswantaka, Pr dan Yoanes Joko. |
Untuk menuju Indonesia Emas 2045, kita akan menghadapi 4 kali pemilu, FMKI bisa apa? Demikian pertanyaan rama Paulus Christian Siswantaka, Sekretaris Eksekutif KWI, di ulang tahun ke 25 FMKI Jateng-DIY. Pertemuan sarasehan itu digelar di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan, 26 Agustus 2023, pukul 10.00-15.00. Sarasehan mengundang narasumber Yoanes Joko Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden dan Rama Paulus Christian Siswantaka Pr, Sekretaris Eksekutif Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI). Dihadiri oleh Bupati Magelang yang diwakili Budi Daryanto S.Tp.,M.Si, ibu AKBP Yolanda Evalyn Sebayang, SIK.,MM, Kapolres Magelang, rama, suster, bapak, ibu dan saudara dari FMKI Jateng-DIY, DPD Wanita Katolik Jateng-DIY, Pemuda Katolik Komda Jateng – DIY, PMKRI, ISKA DPD Jateng-DIY, Vox Point Jateng-DIY dan akyivis kemasyarakatan yang jumlahnya 230 orang.
Dalam sarasehan Rama Siswantaka
membahas dua hal; pertama membahas “kritis pada 2024”, kedua bagaimana kita “menatap
ke 2045”. Kekhasan pemilu 2024; hari Valentine dan Rabu Abu, diikuti oleh 24
partai, jumlah pemilih 204.807.222, dan 55%
nya kaum muda, Masyarakat sudah mulai
terbelah, bahkan sejak 2017 , 2019 dan sekarang semakin terasa. Perlu antisipasi
dari kita semua. Tantangan pemilu 2024: politisasi sara, politik uang,
disinformasi, golput, radikalsisme. Politisasi sara, disinformasi, hoaks dan
radikalsime akan menjadi amat penting dan perlu perhatian.
Umat katolik seperti apa dan
bagaimana? Banyak peluang bagi umat katolik untuk bisa terlibat dan berperana
dalam pemilu. Sebagai kandidat; legeislatif, DPD, walikota, bupati, dan
gubernur. Sebagai kandidat tentu memiliki wawasan kebangsaan yang luas, tahu
tentang Indonesia, setia Pancasila dan UUD 1945, memegang teguh ajaran
kristiani dan memperjuangkan kesejahteraan umum. SDebagai penyelenggara pemilu,
memahami undang-undang dan peraturannya, professional dan berintregritas,
memberikan informasi yang cukup kepada Masyarakat. Menjadi pengawas pemilu, dan
menjadi pemilih yang cerdas. Bekerja bersama orang lain, berani membawakan
suara kenabian dan menjadi partner pemerintah yang kristis.
Para peserta berfoto bersama |
Selanjutnya kita mesti mengatur ini secara lebih terukur; Pendidikan politik; distribusi kader ke parpol, Lembaga social dan Lembaga pemerintah dan Lembaga non pemerintah; revitalisasi kerasulan awam dan soliditas gereja. Disini peranan ormas-ormas katolik menjadi penting; Wanita Katolik, Pemuda Katolik, PMKRI, ISKA dan Vox Point. Bagaimana ini bisa berkelanjutan.
Kemudian Yoanes Joko dari Staf
Ahli Kantor Staf Presiden. Pemerintahan Jokowi ini menarik karena dari hasil survey
menyatakan bahwa tingkat kepiasan public terhadap kepemimpiana Jokowi tinggi,
diatas 70 %, dan Jokowi mendapat simpati dari dunia. Kepercayaan Indonesia di luar negeri, sekarang kebalikan, negara-negara
berbaik hati dengan Indonesia. Ada 5 agenda besar yang ada: hilirasi dan
industrrialisasi sumber daya alam; Optimalisasi sumber energi bersih dan
ekonomi hijau; Penguatan perlindungan hukum, social politik dan ekonomi untuk
rakyat; digitalsasi ekonomi sebagai bentuk pemberdayaan UMKM agar naik kelas; Pembangunan
IKN dan keberlanjutannya.
Dari kedua pembicara yaitu Rama
Siswantaka maupun Yoanes Joko sama-sama melihat pentingnya kaderisasi dari ormas-ormas
katolik, Wanita Katolik, PMKRI, Pemuda Katolik, ISKA dan Vox Point. Mendistribusikan
ke partau politik, Lembaga-lembaga negara, Lembaga non negara.
A.Gandung S
Posting Komentar untuk "25 Tahun FMKI, Menuju Indonesia Emas "