BERSAMA WUJUDKAN MASYARAKAT MODERAT DAN TOLERAN

Berpose bersama mewujudkan masyarakat moderat dan toleran

Purwakarta, 19 Juni 2024 pukul 08.00 WIB,  Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta menyelenggarakan kegiatan kelompok kerja Moderasi Beragama Kabupaten Purwakarta. Bertempat di Aula MAN Purwakarta, dengan mengambil tema "Bergerak Bersama Mewujudkan Masyarakat yang Moderat dan Toleran". Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat: Babinsa, Babinkamtibmas, Penyuluh Agama Islam, tokoh Agama Islam, Penyuluh Agama Katolik, guru AKPK Agama Katolik, Penyuluh Agama Budha, Tokoh Agama Hindu, Penyuluh Agama Kristen, Pendeta Kristen Protestan. Pemateri pada acara moderasi beragama dari Kepolisian dan Densus 88. Dari pihak Kepolisian memaparkan tentang penangkapan dan pembinaan pelaku terorisme yang terjadi di Jawa Barat. 

Acara dibuka langsung oleh Dr. H.Hanif Hanafi, M.Si, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Purwakarta. Dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Purwakarta harus lebih baik dalam penguatan moderasi beragama dan menjaga serta menguatkan toleransi kerukunan umat beragama. Drs. H. M. John Dien TH, SH, M.Pd. sebagai pemateri utama mengungkap mengenai perbedaan moderasi beragama dan moderasi agama. Pasalnya masih banyak orang yang tabu dengan moderasi beragama walaupun menurutnya moderasi beragama merupakan warisan akar kerukunan dan dasar membangun nilai-nilai harmoni. Pendahulu memiliki semangat kerukunan dan persatuan  yang berkontekstualisasi dengan perkembangan zaman. Masih banyak yang belum paham bagaimana yang dimaksud moderasi beragama, padahal sebenarnya moderasi beragama ini merupakan warisan dari pendahulu kita,” ujarnya. 

Yus Djunaedi Rusli, S.STP. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Purwakarta  berharap agar masyarakat sebagai penggerak utama moderasi beragama semakin bersinergi dengan Babinsa, Babinkamtibmas, RT, RW dan Lingkungan sekitar. Keluarga sebagai modal dasar mengenal dan menyapa untuk menjaga kerukunan dan  moderasi beragama. Ini sangat berdampak nyata dengan bersinergi dengan para pelajar, guru, penyuluh, tokoh masyarakat untuk mengajarkan toleransi dan menghargai keberagaman yang ada di Indonesia. Beliau mengatakan Moderasi Beragama dalam falsafah Sunda jangan sampai gebyah uyah kurang lebih artinya : menganggap sama, menyama-ratakan sesuatu yang berbeda. 

Kepala Seksi Bimas Islam Drs.H.Chairii Arief Anwar, menegaskan Purwakarta sudah memiliki kampung moderasi sebagai aktualisai bahwa budaya lokal kerukunan lebih utama dan mendasar untuk menguatkan masyarakat Purwakarta lebih toleran, rukun dan damai.  Bersama masyarakat Purwakarta dan tokoh lintas agama untuk bergerak maju mewujudkan masyarakat yang moderat dan toleran.  Yohanes Baptis Tim  Satgas Toleransi Purwakarta 

Posting Komentar untuk "BERSAMA WUJUDKAN MASYARAKAT MODERAT DAN TOLERAN"