Keris Bukan Sekedar Asesoris

Kamituwa Kelurahan Sinduadi Hadian (baju putih) melolos keris tanda dibukanya pameran 

Rabu, 24 Juli 2024, di pusat Paguyuban Pametri Tosan Aji “Tejo Kinurung” Jombor Lor jalan Magelang Yogyakarta telah berlangsung pembukaan Pameran Tosan Aji. Pameran Tosan aji yang  berlangsung dari tanggal 24 – 25 Juni 2024, ini bertujuan untuk mengenalkan warisan budaya yang sudah diakui dan ditetapkan menjadi warisan dunia oleh UNESCO kepada generesai milenial. Demikian penjelasan dari Edy Setyaharja, Ketua Pametri Tosan Aji “Tejo Kinurung”. Selain itu Edy mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas perhatian dan kehadiran bapak-ibu-saudara dalam pameran ini. Selanjutnya dikatakan bahwa pameran ini terbuka untuk umum, dan nanti akan dihadiri dari Sekolah Dasar Jombor Lor, klas V dan klas VI.

Kamituwa Kelurahan Sinduadi Mlati Hadian mewakili Lurah Sinduadi dalam sambutannya menyambut dengan senang hati atas kegiatan pameran Tosan Aji ini. Ini merupakan warisan budaya yang perlu kita lestarikan dan kita kembangkan. Jangan sampai nanti malah dikembangkan oleh bangsa lain. Pemerintah menyambut baik, dan ini cocok dengan niat pemerintah yang juga berniat menggali, melestarina dan mengembangkan kebudayaan yang ada.

Edy Setyoharjo memberikan sambutan pembukaan

Pametri Tosan Aji “Tejo Kinurung” mempunyai makna bahwa kita punya sinar tetapi tidak boleh sombong. Benar bahwa setiap kegiatan kebudayaan mesti menyinarkan sesuatu yang akan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa. Sinar itu bisa berarti inspirasi atau yang lain. Tetapi bahwa itu tetap mempunyai makna bagi yang melihat dan merenungkannya. Ada lebih 400 koleksi yang berupa keris, dari berbagai bentuk dan jenisnya. Kecuali itu ada koleksi lain selain keris, yaitu tombak, senjata, mesin jahit, dll.

Topo sedang memberikan penjelasan tentang keris 
nampak latar belakang keris koleksi pametri  tosan aji "Tejo Kinurung"

Keris bukan sekedar asesoris yang dipergunakan dalam berpakaian Jawa, tetapi keris merupakan mahakarya. Keris sebagai asesoris dalam berbusana Jawa iya, pada saatnya menjadi senjata perang, dan disana mengandung unsur-unsur, seni, filosofi, dan spiritual. Maka ada namanya pamor, dapur, Tangguh dan luk. Ada luk 1 sampai dengan luk 13. Setiap luk memiliki makna sendiri, dan luk selalu ganjil. Kalau keris sampai lebih dari 13 luk, dinamakan Dapur Kalawija yang berarti untuk kesenangan. Keris mempunyai ukiran dan gambar didalamnya yang menandakan pamor keris yang masing-masing gambar mempunyai makna. Warangkanya juga berbentuk seni yang indah, bermacam-macam bentuk warangka. Demikian juga jumlah luk yang memiliki makna sendiri-sendiri. Mempelajari keris memerlukan waktu tersendiri dan perlu ketekunan. 

Posting Komentar untuk "Keris Bukan Sekedar Asesoris"