Pentingnya Pendidikan Iman Dalam Keluarga

Para orang tua wali murid sedang mendengarkan paparan pentingnya
pendidikan iman dalam keluarga

Purwakarta, Minggu, 6 Oktober 2024. Seksi Pengajaran Keagamaan Katolik Bidang Pewartaan berkolaborasi dengan Bidang Persaudaraan Seksi Pendidikan mengadakan Rekoleksi Orang tua Pelajar Katolik SMA, SMK, dan Perguruan Tinggi Umum. Bertempat di aula lantai 3 gedung pastoral Paroki Salib Suci Purwakarta. Acara dihadiri oleh pengajar keagamaan antara lain; Agustinus Balapira Kolin pengajar kelas XII SMAN-SMK. Orang tua pelajar SMA-SMK-Mahasiswa Katolik Perguruan Tinggi Umum Purwakarta. Orang tua yang hadir 70 orang tua  mengikuti acara rekoleksi. Acara dimulai dengan Materi rekoleksi oleh ketua Bidang Persaudaraan Yohanes Tulus Kusbiantoro Menyampaikan Katekese Keluarga. Keluarga adalah gereja kecil. Iman dalam anak dimulai dari keluarga, lalu dilanjutkan di sekolah. Yang artinya peran keluarga lebih besar dalam pertumbuhan iman anak.

Orang tua harus menuntun anaknya ke arah yang baik, bisa memberi contoh dengan mengikuti pelayanan di gereja. Awal untuk membentuk iman anak adalah orang tua bisa mengajak anak untuk berdoa (berdoa sebelum tidur, doa sebelum makan, membuat tanda salib, saling memberkati dengan tanda salib). Selain itu, anak juga bisa mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan seperti doa rosario bersama, BKSN (bulan kitab suci nasional). Dengan begitu iman anak akan terjaga dan terus bertumbuh. 

Sekolah agama Katolik Pendikkat yang diikuti oleh anak-anak juga dapat membentuk karakter serta semakin menumbuhkan iman anak. Anak-anak dapat bersatu dengan alam untuk tetap bersikap rendah hati, seperti live in membantu petani di sawah. Orang tua harus menjadi jembatan antara Kristus dan umat (anak-anak). Orang tua melakukan pewartaan dan menjadi pendidik untuk anak-anaknya, serta membina anak-anak untuk menghayati.

Bukan hanya di sekolah dan gereja, tetapi di rumah juga anak harus membentuk imannya dengan dibantu oleh orang tuanya. Orang tua dapat mengajak anaknya untuk berdoa. Berdoa merupakan langkah pertama yang dapat dilakukan. Lalu, mengajak anaknya untuk mengikuti kegiatan di dalam lingkungan. Saat anak sekolah agama, diharapkan anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Jika tidak bisa hadir dikarenakan ada acara atau kendala, maka anak harus membuat janji dengan guru agama supaya tetap bisa mengikuti pelajarannya. Aktif dalam pelayanan gereja dan kegiatan dalam lingkungan dapat menjadi nilai tambahan untuk anak. Acara selanjutnya dilakukan presentasi Laporan Pertanggungjawaban Tanda Kasih serta program kegiatan seksi pengajaran keagamaan Katolik selama Tahun 2023-2024. Pembelajaran Pendidikan Keagamaan Katolik yang meliputi; merencanakan pembelajaran SD-SMP-SMA-SMK, melakasankan pembelajaran, memberikan penilaiaan dan menguatkan karakter dan budi Pekerti pelajar Katolik SMA SMKN Mahasiswa Katolik Perguruan Tinggi Umum Purwakarta  semakin berbagi sukacita untuk mewujudkan semangat berkarya, bersaksi dan memberkati. (Yohanes Baptista Seksi Pengajaran Keagamaan)

Posting Komentar untuk "Pentingnya Pendidikan Iman Dalam Keluarga"