Mgr.Robertus Rubyatmoko menggunting pita sebagai tanda dibukanya Sekretariat
Yayasan Sukma Sinukarta. Dari kiri: FA.Jaka Siswanta, Mateus Mali CSsR dan
Mgr.Robertus Rubyatmoko.
Mengapa
kita mendoakan orang mati? Kalimat tersebut menjadi lead kotbah Rama Mateus
Mali, pada Misa Arwah, Pemberkatan Sekretariat Yayasan Sukma Sinukarta dan
penanaman pohon cendana, sebagai lambang kesetiaan dan cinta. Misa berlangsung
pada Sabtu 30 November 2024 di Kolombarium Sukma Sinukarta, Bangunjiwa Kasihan
Bantul. Mgr.Robertus Rubyatmaka sebagai selebran utama, didampingi rama
FX.Sukendar, Pr dari Paroki Pugeran, rama Iswarahadi, SJ dan rama Mateus Mali,
CSsR.
Dari kiri: rama Iswara Hadi, SJ, rama FX.Sukendar, Pr, Mgr.Robertus Rubyatmoko
dan Matesu Mali, CSsR
Mendoakan
orang yang sudah meninggal itu diinspirasikan dari Kitab Makabe, khususnya 2
Makabe 28 – 45. Pada waktu itu Yudas panglima perang merasa sedih karena
prajuritnya banyak yang mati. Lalu mereka membawa prajurit yang gugur itu untuk
dikebumikan bersama leluhur mereka. Yudas menemukan dibalik jubah-jubah
prajurit yang mati adanya jimat. Padahal itu larangan untuk Yahudi membawa
jimat, itu berarti berhala, kalau mati pasti masuk neraka. Tetapi mereka adalah
prajurit-prajurit yang meyakini bahwa kalau mereka gugur memebela tanah air
pasti masuk surga. Yudas berfikir, disatu sisi mereka pasti masuk surga karena
membela tanah air, dilain sisi mereka membawa jimat yang meruapakan larangan di
Taurat. Lalu ini pasti ada tempat untuk menyucikan kembali.
Lalu
semua memuliakan Tindakan Tuhan, Hakim yang adil, yang menyatakan apa yang
tersembunyi. Mereka pun lalu mohon dan minta, semoga dosa yang telah dilakukan itu
dihapus semuanya. Yudas juga meminta kepada mereka supaya memelihara diri tanpa
dosa. Kemudian mengumpulkan uang dari mereka, terkumpul kurang lebih 2000
dirham perak. Uang itu dikirimkan ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban
penghapus dosa. Ini sungguh perbuatan mulia karena Yudas berfikir mengenai
kebangkitan. Inilah mengapa kita mendoakan orang mati. Itulah isi kotbah yang
dibawakan rama Matesu Mali, CSsR.
Kepada Mgr.Robertus Rubyatmoko, FA.Jaka Siswanta menunjukkan kearah
pengembangan makam Sukma Sinukarta ke depan
Selesai
Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan penanaman pohon cendana sebagai lambang
kesetiaan dan cinta, serta pemberkatan dan peresmian penggunaan Sekretariat Yayasan
Sukma Sinukarta. FA.Jaka Siswanta sebagai pengurus Yayasan Sukma Sinukarta
menjelaskan bahwa tahun 2024 ini, masuk dana ada 380.000 an juta. Direncanakan
untuk perluasan lahan, membuat secretariat Yayasan, cor blok dan juga ada
patung Yesus setinggi 2,1 meter, yang akan dipasang didepan kolombarium.
Posting Komentar untuk "Sekretariat Baru Untuk Sukma Sinukarta"