Bersama, bersatu dan berfoto bersama |
Gerakan Focolare telah masuk di Yogyakarta sejak gempa bumi besar melanda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan 2006 yang lalu. Gerakan Focolare hadir membantu Masyarakat dengan membangun 22 pendapa di Kabupaten Bantul. Pendapa ini multifungsi, dan sekarang masih berlanjut, pada umumnya menjadi tempat berkativitas masyarakat (seni, budaya, belajar, dan aktivitas lainnya).
Gerakan Focolare lahir 7 Desember
1943 di Trento Italia. “Pada suatu hari, ketika saudara-saudariku tidak mau
keluar membeli susu karena cuaca di luar sangat dingin, saya yang pergi dengan
maksud untuk melakukan Tindakan kasih. Ketika dalam perjalanan, saya merasa
dipanggil Tuhan untuk menyerahkan diri seutuhnya kepada-Nya. Saya segera
menulis kepada pembimbing Rohani saya, yang kemudian memberikan ijin untuk
menyerahkan diri saya kepada Tuhan. Ini terjadi pada tanggal 7 Desember 1943,
yang dianggap sebagai hari lahirnya Gerakan Focolare” (Chiara Lubich).
Pada tanggal 13 Mei 1944, perang
mengganas di Trento tempat tinggal Chiara. Reruntuhan Dimana-mana dan hanya
puing-puning berserakan. Chiara dan teman-temannya ada ruang bawah tanah,
karena tidak mendapat tempat berlindung. Mereka menyalakan lilin dan membuka Injil
dan menemukan nas Dimana Yesus berdoa “Bapa…semoga mereka semua menjadi satu”
(Yoh.17:21). Kemudian doa Yesu situ menjadi spiritualitas Focolare, yaitu
spiritualitas kesatuan.
Rama FX.Murdisusanta, Pr (kiri) dan Rama Martinus Joko Lelono, Pr memimpin Perayaan Ekaristi dalam rangka ulang tahun 81 Gerakan Focolare. "Kita tidak ingin ke surga sendiri" |
Kini Gerakan Focolare hadir di 183 negara di dunia dengan anggota lebih dari 5 juta. Gerakan ini memberi sumbangan kepada Gereja untuk mewujudkan wasiat Yesus “Semoga mereka semua menjadi satu” . Tujuan ini dicapai dengan spiritualitas yang bersumber pada Injil dan menjadi jalan kesucian. Spiritualitas ini memiliki ciri, baik personal maupun komunal, artinya kita berjalan menuju Allah secara pribadi maupun bersama-sama.
Senada dengan spiritualitas
tersebut, kotbah rama Jaka Lelono juga mengatakan, bahwa kita berjalan bersama
(sinodalitas). Kita tidak ingin masuk surga sendirian, tetapi bersama-sama
dengan yang lain, tanpa melihat suku, agama, bangsa dll. kita semua ingin masuk
surga bersama-sama. Maka spiritualitas kesatuan ini perlu dihidupi terus
menerus sepanjang hayat. Kita harus merevolusi diri setiap waktu, sehingga setiap
waktu itu kita menemukan yang baru.
Suasana Perayaan Ekaristi 81 Tahun Gerakan Focolare |
Peringatan 81 tahun Gerakan Focolare, yang dilaksanakan Minggu 8 Desember 2024, di Rumah Focolare Pria ini, diawali dengan permainan untuk saling menyatukan, renungan Sabda Kehidupan dan Perayaan Ekaristi serta ramah Tamah. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Rama FX.Murdisusanta, Pr dan Rama Martinus Joko Lelono, Pr.
Posting Komentar untuk "Kita Ingin Bersatu dan ke Surga Bersama"